☄️ Cara Membuat Gasrok Padi Dari Kayu

100 BERHASIL! Inilah Jebakan Burung Anti Gagal dari Alat menangkap cucak ijo, jebakan sangkar ciblek beserta gambar jebakan 43+ Cara Membuat Jebakan Burung Dari Senar Pancing Foto Produk PALING LARIS KANDANG JEBAKAN BURUNG dari emoun store Where To Buy Minicell Foam Foto Produk PALING LARIS KANDANG JEBAKAN BURUNG dari caramembuat rak hidroponik dari botol bekas dan alat uang sangat yang dibutuhkan antara lain botol bekas air mineral,kayu ,tali rafia, CaraMembuat Mesin Pengupas Padi Sederhana – Di era ilmu pengetahuan semakin maju, kami selaku Produsen Mesin Selep Modern pun ikut tergugah untuk mengembangkan peralatan pertanian yang lebih menarik, khususnya di bidang usaha produksi beras; yaitu di aset mesin penggilingan padi dan poles beras. Kemajuan alat pengupas padi Sejakdimulainya penelitian padi sampai tahun 2008, pemerintah telah melepas sekitar 234 varietas unggul padi, 71 varietas diantaranya adalah merupakan Varietas Unggul Baru (VUB), 54 VUB dilepas pada periode tahun 1985 2003, dan selanjutnya pada tahun 2004-2008 dilepas 17 varietas, terdiri dari 14 varietas padi sawah irigasi dan 3 varietas padi Realiasitanam padi di Provinsi lampung bulan April s.d. Minggu I September 2015 mencapai luas 248.607 ha (75,01% dari target MT 2015 seluas 331.440 ha). Luas panen, produktivitas, dan produksi padi di Provinsi Lampung tahun 2015 menurut ARAM II 2015 BPS berturut-turut 680.217 ha, 52,57 ku/ha dan 3.641.767 ton. KandunganBuah geluk jambu mede mentah berisi biji dan kulit biji yang tipis sekali, kedua bagian ini berturut-turut sebanyak 20-30% dan 23% dari berat biji kator; 70-75% sisanya adalah cangkangnya. Berat buah geluk mentah 4-8 g, tetapi kadang-kadang mencapai 15 g. Bijinya berisi 21% protein dan 35-45% minyak. Merendamkayu setelah di rebus. Setelah melakukan perebusan pada kayu, selanjutnya masukanlah batang kayu kedalam air dengan di beri pemberat berupa batu atau besi selama kurang lebih 2-3 minggu. Di mana semakin lama kayu di rendam, maka hasilnya juga akan semakin memuaskan. Baca Juga : Cara Mengatasi Kayu Aquascape Berlendir. CaraPembuatan : KBK segar dicacah kasar dengan ukuran 1 – 2 cm atau dicacah dengan mesin. Timbang kulit kakao sebanyak 20 kg. Tambahkan dedak padi sebanyak 10-20 % dari KBK atau 2 kg – 4 kg. Beri hijauan segar sebanyak 20-40 % dari KBK atau 4 kg – 8 kg. Semua bahan diaduk hingga rata. PembuatanTepung cara pembuatan tepung sukun adalah kelanjutan dari pembuatan gaplek. gaplek ditumbuk, kemudian disaring dan bagian sisanya yang masih kasar ditumbuk kembali sampai halus begitu seterusnya. sumber : Warta Penyuluhan Pertanian- Deptan 2005 BPP Kecamatan Sukra Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Indramayu Qt2wbph. JAKARTA, - Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama tanaman padi. Hama penggerek batang padi dapat menyebabkan kerusakan tanaman padi dan gagal panen. Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis 28/4/2022, penyebaran penggerek batang padi terutama di daerah tropis dengan aktivitas ngengat ngengat penggerek mencapai 21,6 sampai 30,6 derajat celcius, dengan kelembapan 82,7 persen, dan peletakan telur maksimum pada hari hari hujan dengan suhu membantu penyebaran ngengat dan larva. Larva yang keluar dari telur menggantungkan diri dengan benang sutra halus pada daun padi sebagai alat pindah ke pertanaman lainnya. Baca juga Mengenal Hama Penggerek Batang Padi dan Cara Mengendalikannya SHUTTERSTOCK/LAKKANA SAVAKSURIYAVONG Ilustrasi tanaman padi yang rusak karena hama penggerek batang. Di daerah di mana terdapat pola pertanaman padi lebih dari satu kali setahuan, hama ini menjadi penting artinya karena periode tersedianya makanan yang cukup panjang. Apa itu hama penggerek batang padi? Penggerek batang merupakan salah satu hama tanaman padi. Serangan penggerek batang dapat menimbulkan kerusakan berat dan menyebabkan merosotnya hasil panen. Serangan penggerek batang pada tanaman padi fase vegetatif di atas 30 HTS mengakibatkan kerusakan tanaman yang disebut sundep. Adapun yang menyerang tanaman padi memasuki vase generatif akan berdampak terjadinya beluk. Baca juga Cara Membuat Pestisida Alami untuk Membasmi Hama Ulat Grayak Bagamana gejala serangan hama penggerek batang padi? Berikut beberapa gejala serangan hama penggerek batang padi yang perlu dicermati. Pucuk atau tunas tanaman padi daunnya menjadi coklat karena titik tumbuhnya diserah oleh sundep SEBAGAI perusahaan tambang dan pengolahan nikel terbesar, PT Vale Indonesia PT Vale berkomitmen menerapkan nilai-nilai pada kelestarian lingkungan dan sosial yang berkelanjutan. OLEH M RAIN DALING * Selama lebih dari lima dasawarsa beroperasi di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, PT Vale selalu memegang teguh nilai-nilai sosial, ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan. Prinsip-prinsip tersebut bukan saja tercermin pada kegiatan produksi semata, namun juga pada tanggungjawab sosial masyarakat. Salah satunya, Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan PSRLB pada wilayah pemberdayaan di Blok Sorowako. Program PSRLB mengubah petani dalam cara budi daya padi yang awalnya konvensional, beralih menggunakan metode System of Rice Intensification SRI organik yang ramah lingkungan. SRI organik, merupakan prinsip bertani sawah yang sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan kimiawi, melainkan seluruh proses menggunakan bahan organik. Dalam penerapan cara tanam SRI organik, PT Vale mengembangkan Teknologi Tepat Guna TTG penyiang atau gasrok gulma padi yang ramah lingkungan. “Teknologi gasrok merupakan instrumen penting dalam budi daya pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan,” kata Senior Koordinator Program Sosial PT Vale, Laode Muhammad Ichman, Rabu 24/11/2021. Sebagai alat penyiang padi, gasrok punya peran 40 persen pemeliharaan tanaman melalui kegiatan penyiangan gulma padi pada metode SRI organik. Ichman menjelaskan, kegiatan menggunakan gasrok manual berpengaruh terhadap sifat fisik tanah menjadi gembur melalui perubahan aerasi tanah dan daya inpiltrasi tanah. “Putusnya sebagian perakaran lateral pada padi, sehingga memberikan efek rangsangan pertumbuhan akar yang lebih baik dan produktif,” ucapnya. Selain itu, memotivasi kehidupan biodiversiti pada ekosistem, dan menstabilkan daur aliran energi, sebagai modal keberlanjutan ekosistem. “Sebagai media fasilitasnya pengendalian berbagai organisme pengganggu tanaman. Membantu daya pengikatan terhadap air, memfasilitasi cepatnya terbentuk humus, peningkatan produktivitas hasil gabah,” jelasnya. Penggunaan teknologi ini, kata Ichman, dapat menurunkan emisi gas metan CH4 dan Dinitrogen Monoksida N20. Bahkan, kata Ichman, mampu mengurangi emisi gas CO2 akibat tidak ada pembakaran jerami seperti pada metode konvensional. Dan terpenting, teknologi ini dapat memelihara keanekaragaman hayati yang membentuk suatu rantai makanan, sehingga akan membuat alam seimbang. “Mengurangi problem sampah yang mencemari lingkungan kompos dan peningkatan kadar bahan organik dalam tanah,” kata Ichman. Dia mengatakan, penggunaan teknologi ini juga dapat menghemat 20 persen biaya pengolahan lahan. Ketersedian pupuk yang dibuat secara mandiri kompos. “Karena tidak menggunakan pestisida/racun yang dibeli dari toko. Biaya perawatan dan penyiangan gulma lebih hemat. Penggunaan air juga sangat hemat,” ucapnya. “Produktivitas hasil produksi meningkat, harga pembelian beras organik relatif lebih tinggi,” ucapnya lagi. Hal tersebut sejalan demi tercapainya perbaikan budi daya pertanian pada komoditas unggulan Luwu Timur, dengan menggunakan teknologi budi daya yang maju dan ramah lingkungan. Tercapai peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui kegiatan pengolahan produk pertanian untuk mendapat nilai tambah ekonomi masyarakat agraris. Selain itu, TTG sejalan dengan nilai Vale, bahwa kehidupan adalah yang terpenting. “TTG juga sejalan dengan nilai Vale, bahwa kehidupan adalah yang terpenting, bahwa kehadirannya untuk menghargai bumi dan manusia,” kata Ichman. Konsep ini hadir membawa nilai dan mendukung fokus Vale dalam “Net Zero Emissions” atau Nol-Bersih Emisi. “Menjadi komitmen Vale untuk menjadi industri pertambangan Net Zero Emissions pada tahun 2050,” ujar Ichman. Berdasarkan hasil riset terakhir penggunaan gasrok manual, kata Ichman, risk matrix turun dari sebelumnya 80 persen menjadi 12 persen. “Emisi karbon yang dapat dihitung dari penghematan konsumsi bahan bakar per hektar dalam 1 tahun adalah sebesar 528 kilogram CO2e,” ucapnya. Kemudian, kata Ichman, efisiensi bahan bakar minyak BBM 280 liter per tahun dan oli 120 liter per tahun. PRODUKSI gasrok diserahkan oleh SDP ke Asosiasi Petani SRI organik Luwu Timur. FOTO DOK VALE AWAL MULA PENGGUNAAN GASROK Sejak peralihan dari konvensional ke metode tanam SRI organik pada 2015 hingga saat ini, petani binaan PT Vale diarahkan menggunakan gasrok gulma padi. “Dari pertama program PSRLB berlangsung, petani sudah kami arahkan untuk membuat gasrok untuk penyiangan gulma padi,” kata Yogi AMP, pendamping program PSRLB dari Yayasan Aliksa Organik SRI sebagai mitra PT Vale. Gasrok merupakan teknologi atau alat penyiangan gulma padi manual yang dimodifikasi sebagai pengganti herbisida racun rumput, yang sebelumnya digunakan oleh petani dalam metode konvensional. Pada awalnya, gasrok masih terbuat dari kayu. Namun, sering berjalannya waktu, pihaknya bekerjasama dengan Akademi Tehnik Sorowako ATS di bawah bendera PT Vale, mengembangkan teknologi gasrok menggunakan besi. “Saat ini sudah kerjasama dengan ATS menggunakan besi yang dimodifikasi,” ucapnya, Kamis 25/11/2021. Yogi menjelaskan, budidaya padi pada metode konvensional menggunakan herbisida untuk membasmi rumput. Sedangkan, budidaya SRI Organik menggunakan gasrok untuk mengendalikan rumput atau gulma padi. “Jadi di SRI Organik menggunakan gasrok sebagai alat pengganti herbisida yang selama ini digunakan petani di metode konvensional,” ucap Yogi. Manfaat Gasrok, ucap Yogi, tidak mencemari air, udara, tanah dan tanaman budidaya, sehingga sangat ramah lingkungan. “Gasrok membalikkan tanah sehingga udara perputaran dan pertukaran udara lancar yang berdampak pada kesuburan perakaran dan tanaman,” ucap Yogi. Selain itu, gasrok juga tidak membunuh jasad non-sasaran musuh alami, terkendalinya gulma tanaman, tidak ketergantungan terhadap racun rumput herbisida. “Gasrok murah dan dapat dibuat dimana saja karena bahannya mudah didapat,” ucapnya. MENYUBURKAN TANAH, MENINGKATKAN PRODUKSI Gasrok sangat ramah lingkungan, tidak mencemari air, tanah, udara dan tanaman budidaya. Yang paling penting dari hasil teknologi ini adalah menyehatkan bagi alam dan manusia. Metode penggunaan gasrok juga bermanfaat agar tidak terjadinya degradasi serangga tanaman, rumput atau gulma ditenggelamkan sehingga dapat menjadi nutrisi kembali bagi tanaman budidaya. “Dengan gasrok, akan menjadikan akar yang subur. Dan tanaman yang subur maka akan meningkatkan produktivitas, kualitas dan kuantitas,” kata Yogi. Penggunaan gasrok pada metode tanam SRI organik, menghasilkan produksi yang jauh lebih tinggi ketimbang cara konvensional. Bahkan, masa panen meningkat menjadi dua kali setahun, dengan sekali panen mampu memproduksi padi sebanyak 6-7 ton per hektare. “Kalau konvensional hanya 4-5 ton per hektare. Sedangkan Gasrok dapat memproduksi padi 6-7 ton per hektare setiap panen,” jelas Yogi. Seiring dengan peningkatan produksi padi, petani juga mempunyai pendapatan yang jauh meningkat ketimbang saat masih menggunakan konvensional. Yogi mengilustrasikan pendapatan petani yang menggunakan metode SRI organik setiap musim panen, dengan harga beras organik Rp17 ribu-Rp18 ribu per kilogram. “Jika petani memproduksi padi 6-7 ton gabah kering pungut GKP per hektare, maka yang menjadi beras kisaran 45-50 persen dari jumlah tersebut, berarti paling sedikit tiga ton,” jelasnya. “Nah, jika GKP enam ton, maka menghasilkan beras organik tiga ton dikalikan Rp 17 ribu. Itulah pendapatan petani,” ujar Yogi. Tingginya pendapatan dari metode SRI organik ketimbang konvensional juga diamini oleh seorang petani binaan PT Vale, Yuli Sumule. Dia mengatakan, pola tanam SRI organik dengan penggunaan gasrok sangat menyuburkan tanah, dan yang paling penting adalah ramah terhadap lingkungan. “Saya juga menggunakan gasrok yang manual bantuan dari PT Vale,” kata Sumule, yang juga Ketua Kelompok Tani Mina Padi Manggis Desa Ledu-Ledu, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur. Dengan menggunakan gasrok, ujar Sumule, sangat memudahkan penyiangan gulma padi. “Saat beralih ke pola tanam SRI organik, kami hanya menggunakan gasrok, tidak ada alat lain,” ucapnya, Jumat 26/11/2021. Dia meyakini bahwa teknologi gasrok sangat membantu menyuburkan tanah. Rumput liar hilang, tanah gembur membantu padi menyerap nutrisi dari pupuk organik, sehingga berimbas pada peningkatan produktivitas padi setiap musim panen. “Tiap tahunnya dua kali panen, dengan hasil produksi rata-rata dua ton per hektare,” kata Sumule, yang menggarap satu setengah hektare sawah miliknya. Setiap panen, dia bisa mengantongi Rp 15 juta-Rp17 juta dari penjualan beras organik, hasil bertanam padi menggunakan metode SRI organik. “Biasa dapat Rp 15 juta-Rp 17 juta tergantung dari banyaknya yang dijual karena sebagian dikonsumsi. Perbandingannya 60 persen dijual dan 40 persen dikonsumsi,” ucapnya. PENGGUNAAN produk gasrok model lama yang masih terbuat dari kayu. FOTO DOK VALE Hasil yang dia dapat setelah beralih ke SRI organik, lebih banyak ketimbang masih konvensional. Sumule mengakui beras biasa atau non-organik hanya laku di pasaran Rp 9 ribu-Rp 10 ribu. “Dulu, saat masih konvensional non-organik, harga beras biasa kadang Rp 9 ribu, kadang Rp 10 ribu, tergantung harga pasaran,” ucapnya. Sementara, Head of Communications PT Vale, Bayu Aji, mengatakan, penggunaan gasrok dalam metode SRI organik telah memberi banyak manfaat, selain ekonomis juga menjaga ekologi agar terus lestari. Metode SRI organik dengan penggunaan teknologi gasrok telah dipraktikkan oleh 196 petani dengan lahan garapannya seluas 83,9 hektar di 9 kecamatan se Luwu Timur. “SRI organik memproduksi padi organik yang mengandalkan gasrok dan bahan alami, tanpa kimiawi, mulai dari proses tanam hingga panen,” ujar Bayu. Petani binaan PT Vale pun menghasilkan beras berlabel “Matano Rice” yang telah tersertifikasi organik berskala nasional dari Lembaga Sertifikasi Pangan Organik, Inofice. Tidak hanya kemampuan bertani organik yang diajarkan, PT Vale juga memberikan pendampingan kepada kelompok tani binaan dengan membukakan akses pasar. Hal itu penting agar beras organik yang dihasilkan petani binaan dapat dijual di Koperasi Karyawan PT Vale, dan beberapa toko sembako yang tersebar di Luwu Timur hingga ke luar kabupaten. “Inisiatif SRI organik melalui Program PRSLB, yang merupakan dari program sosial PT Vale atau yang lebih dikenal dengan Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat PTPM,” ucap Bayu. PT Vale, perusahaan sumber daya alam nomor satu di Indonesia, yang menggunakan standar global dalam menciptakan nilai jangka panjang, melalui keunggulan kinerja dan kepedulian terhadap manusia dan alam. *** * Penulis adalah Wakil Pemimpin Redaksi Tulisan ini diikutsertakan dalam Vale Journalist Writing & Photo Competition 2021, Tema Pertambangan Berkelanjutan SEBAGAI perusahaan makdan dan pengolahan nikel terbesar, PT Vale Indonesia PT Vale berkomitmen menerapkan angka-angka sreg kelestarian lingkungan dan sosial yang berkelanjutan. OLEH M RAIN DALING * Selama lebih dari panca sepuluh tahun beroperasi di Blok Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Daksina, PT Vale selalu menyambut setia nilai-kredit sosial, ekonomi dan mileu nan berkesinambungan. Prinsip-prinsip tersebut enggak doang tercermin pada kegiatan produksi semata, namun juga plong tanggungjawab sosial umum. Salah satunya, Program Pertanaman Sehat Baik hati Lingkungan Berkesinambungan PSRLB pada wilayah pemberdayaan di Blok Sorowako. Acara PSRLB menafsirkan penanam privat cara budi ki akal padi yang awalnya konvensional, beralih menggunakan metode System of Rice Intensification SRI organik yang ramah lingkungan. SRI organik, adalah prinsip bertani sawah yang kadang kala tidak menggunakan bahan-incaran kimiawi, melainkan seluruh proses menggunakan mangsa organik. Dalam penerapan mandu tanam SRI organik, PT Vale meluaskan Teknologi Daya guna TTG penyiang atau gasrok gulma antah nan ramah lingkungan. “Teknologi gasrok ialah instrumen penting dalam budi daya pertanian bugar ramah mileu berkesinambungan,” alas kata Senior Organisator Program Sosial PT Vale, Laode Muhammad Ichman, Paru-paru 24/11/2021. Perumpamaan perabot penyiang antah, gasrok punya peran 40 persen perlindungan pokok kayu melalui kegiatan penyiangan gulma padi pada metode SRI organik. Ichman menjelaskan, kegiatan menggunakan gasrok manual berkarisma terhadap resan fisik lahan menjadi kenyet-kenyut melangkahi perubahan aerasi tanah dan daya inpiltrasi tanah. “Putusnya sebagian perakaran lateral plong padi, sehingga memasrahkan efek rangsangan pertumbuhan akar yang lebih baik dan produktif,” ucapnya. Selain itu, memotivasi spirit biodiversiti sreg ekosistem, dan menstabilkan daur sirkuit energi, sebagai modal keberlanjutan ekosistem. “Sebagai media fasilitasnya pengendalian berbagai rupa organisme pengganggu tanaman. Kondusif sendi pemberkasan terhadap air, memfasilitasi cepatnya terbentuk soren, peningkatan kapasitas hasil antah,” jelasnya. Penggunaan teknologi ini, prolog Ichman, boleh menurunkan emisi tabun metan CH4 dan Dinitrogen Monoksida N20. Terlebih, kata Ichman, mampu mengurangi emisi gas CO2 akibat tidak cak semau pembakaran jerami sebagai halnya puas metode absah. Dan terpenting, teknologi ini bisa menernakkan kebinekaan hayati yang menciptakan menjadikan suatu kalung makanan, sehingga akan membentuk alam seimbang. “Mengurangi problem sampah yang mencemari mileu kompos dan peningkatan kadar korban organik intern tanah,” pengenalan Ichman. Anda mengatakan, pemanfaatan teknologi ini pun dapat menghemat 20 uang lelah biaya pengolahan petak. Ketersedian serabut yang dibuat secara mandiri kompos. “Karena lain memperalat pestisida/racun yang dibeli dari toko. Biaya pelestarian dan penyiangan gulma lebih ekonomis. Penggunaan air juga sangat hemat,” ucapnya. “Produktivitas hasil produksi meningkat, harga pembelian beras organik relatif kian tinggi,” ucapnya lagi. Kejadian tersebut sependapat demi tercapainya perbaikan budi kunci perkebunan lega komoditas unggulan Luwu Timur, dengan menunggangi teknologi khuluk sentral nan maju dan baik hati mileu. Tercapai peningkatan angka tambah produk persawahan melalui kegiatan pengolahan barang pertanian bakal mendapat nilai tambah ekonomi masyarakat agraris. Selain itu, TTG satu bahasa dengan nilai Vale, bahwa hidup adalah nan terpenting. “TTG juga sehaluan dengan angka Vale, bahwa atma yaitu nan terpenting, bahwa kehadirannya untuk menghargai bumi dan cucu adam,” kata Ichman. Konsep ini hadir mengangkut nilai dan kontributif fokus Vale dalam “Net Zero Emissions” atau Nol-Kudus Emisi. “Menjadi komitmen Vale bikin menjadi industri pertambangan Net Kosong Emissions pada periode 2050,” ujar Ichman. Berdasarkan hasil riset bontot eksploitasi gasrok manual, prolog Ichman, risk matrix roboh dari sebelumnya 80 persen menjadi 12 tip. “Emisi zat arang yang dapat dihitung berusul penghematan konsumsi bahan bakar per hektar dalam 1 waktu adalah sebesar 528 kilogram CO2e,” ucapnya. Kemudian, kata Ichman, efisiensi bahan bakar minyak BBM 280 liter per tahun dan oli 120 liter per tahun. PRODUKSI gasrok diserahkan oleh SDP ke Asosiasi Petani SRI organik Luwu Timur. FOTO DOK VALE AWAL MULA Pemanfaatan GASROK Sejak persilihan dari konvensional ke metode tanam SRI organik pada 2022 hingga saat ini, petani binaan PT Vale diarahkan menggunakan gasrok gulma pari. “Dari pertama programa PSRLB berlangsung, petani sudah lalu kami arahkan buat membuat gasrok buat penyiangan gulma padi,” perkenalan awal Yogi AMP, pengapit program PSRLB mulai sejak Yayasan Aliksa Organik SRI ibarat mitra PT Vale. Gasrok merupakan teknologi atau alat penyiangan gulma antah manual nan dimodifikasi sebagai penukar herbisida racun rumput, nan sebelumnya digunakan oleh peladang privat metode konvensional. Pada awalnya, gasrok masih terbuat dari kayu. Namun, burung laut berjalannya tahun, pihaknya bekerjasama dengan Akademi Tehnik Sorowako ATS di bawah bendera PT Vale, mengembangkan teknologi gasrok menggunakan ferum. “Masa ini sudah kerjasama dengan ATS menggunakan besi nan dimodifikasi,” ucapnya, Kamis 25/11/2021. Yogi mengklarifikasi, budidaya pari plong metode konvensional menggunakan herbisida untuk membasmi suket. Sedangkan, budidaya SRI Organik menunggangi gasrok bagi mengendalikan suket atau gulma padi. “Jadi di SRI Organik menggunakan gasrok sebagai alat pengubah herbisida yang sejauh ini digunakan petani di metode konvensional,” ucap Yogi. Arti Gasrok, ucap Yogi, tak mencemari air, udara, tanah dan tanaman budidaya, sehingga sangat palamarta lingkungan. “Gasrok membalikkan tanah sehingga mega persebaran dan transisi awan lancar nan berdampak pada kesuburan perakaran dan tanaman,” ucap Yogi. Selain itu, gasrok juga tidak membunuh fisik non-objek antiwirawan alami, terkendalinya gulma tanaman, tidak ketergantungan terhadap racun rumput herbisida. “Gasrok murah dan boleh dibuat dimana saja karena bahannya mudah didapat,” ucapnya. MENYUBURKAN Kapling, MENINGKATKAN PRODUKSI Gasrok lampau ramah lingkungan, tidak mencemari air, tanah, awan dan tanaman budidaya. Nan paling penting berpokok hasil teknologi ini adalah menyehatkan bagi alam dan manusia. Metode penggunaan gasrok kembali bermanfaat mudahmudahan tidak terjadinya degradasi serangga tanaman, rumput alias gulma ditenggelamkan sehingga dapat menjadi nutrisi juga untuk tanaman budidaya. “Dengan gasrok, akan menjadikan akar yang congah. Dan tanaman nan subur maka akan meningkatkan produktivitas, kualitas dan jumlah,” pembukaan Yogi. Eksploitasi gasrok sreg metode tanam SRI organik, menghasilkan produksi yang jauh kian tinggi daripada pendirian lazim. Bahkan, masa panen meningkat menjadi dua bisa jadi setahun, dengan sekali pengetaman mampu memproduksi antah sebanyak 6-7 ton per hektare. “Jikalau jamak hanya 4-5 ton per hektare. Sementara itu Gasrok dapat memproduksi padi 6-7 ton saban hektare setiap penuaian,” jelas Yogi. Seiring dengan peningkatan produksi padi, pekebun pun memiliki pendapatan yang jauh meningkat ketimbang detik masih menggunakan halal. Yogi mencitrakan pendapatan petambak yang menggunakan metode SRI organik setiap musim panen, dengan harga beras organik Rp17 ribu-Rp18 ribu per kilogram. “Jika penanam memproduksi antah 6-7 ton gabah kering kutip GKP per hektare, maka yang menjadi beras kisaran 45-50 persen dari jumlah tersebut, berarti minimum kurang tiga ton,” jelasnya. “Nah, jika GKP enam ton, maka menghasilkan beras organik tiga ton dikalikan Rp 17 ribu. Itulah pendapatan petani,” ucap Yogi. Tingginya pendapatan dari metode SRI organik ketimbang konvensional juga diamini oleh seorang petani binaan PT Vale, Yuli Sumule. Engkau mengatakan, pola tanam SRI organik dengan penggunaan gasrok sangat menyuburkan tanah, dan yang minimum penting adalah ramah terhadap lingkungan. “Saya pula menunggangi gasrok yang manual bantuan dari PT Vale,” kata Sumule, yang juga Ketua Kerumunan Berladang Hut Gabah Manggis Desa Ledu-Ledu, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur. Dengan menggunakan gasrok, ujar Sumule, lewat memuluskan penyiangan gulma antah. “Ketika beralih ke pola tanam SRI organik, kami hanya menggunakan gasrok, tidak terserah instrumen lain,” ucapnya, Jumat 26/11/2021. Dia meyakini bahwa teknologi gasrok sangat membantu menyuburkan tanah. Rumput liar hilang, kapling bergembut-gembut membantu pari menyerap gizi dari rabuk organik, sehingga berimbas pada peningkatan daya produksi pari setiap musim panen. “Tiap tahunnya dua kali panen, dengan hasil produksi rata-rata dua ton per hektare,” prolog Sumule, yang menggarap satu setengah hektare sawah miliknya. Setiap panen, kamu dapat mengantongi Rp 15 juta-Rp17 juta berasal penjualan beras organik, hasil bertanam padi menggunakan metode SRI organik. “Formal bisa Rp 15 juta-Rp 17 juta terjemur dari banyaknya nan dijual karena sebagian dikonsumsi. Perbandingannya 60 persen dijual dan 40 persen dikonsumsi,” ucapnya. PENGGUNAAN produk gasrok model lama nan masih terbuat pecah kayu. FOTO Kalangan VALE Hasil yang dia boleh pasca- beralih ke SRI organik, bertambah banyak daripada masih konvensional. Sumule mengakuri beras biasa ataupun non-organik hanya laku di pasaran Rp 9 mili-Rp 10 ribu. “Dulu, saat masih konvensional non-organik, harga beras biasa kadang Rp 9 ribu, kadang Rp 10 mili, tergantung harga kodian,” ucapnya. Sementara, Head of Communications PT Vale, Bayu Yang dipertuan, mengatakan, penggunaan gasrok dalam metode SRI organik telah menjatah banyak manfaat, selain ekonomis juga menjaga ekologi mudahmudahan terus kuat. Metode SRI organik dengan penggunaan teknologi gasrok telah dipraktikkan maka itu 196 peladang dengan lahan garapannya seluas 83,9 hektar di 9 kecamatan se Luwu Timur. “SRI organik memproduksi padi organik yang mengandalkan gasrok dan bulan-bulanan alami, tanpa kimiawi, mulai berpangkal proses tanam hingga penuaian,” ujar Bayu. Petani binaan PT Vale sekali lagi menghasilkan beras berstiker “Matano Rice” yang telah tersertifikasi organik berskala kewarganegaraan dari Rajah Sertifikasi Pangan Organik, Inofice. Enggak hanya kemampuan bertani organik yang diajarkan, PT Vale juga memberikan pendampingan kepada kelompok tani binaan dengan membukakan akal masuk pasar. Hal itu signifikan agar beras organik nan dihasilkan petani binaan dapat dijual di Koperasi Tenaga kerja PT Vale, dan bilang toko sembako yang tersebar di Luwu Timur sampai ke luar kabupaten. “Inisiatif SRI organik melampaui Program PRSLB, yang merupakan berasal program sosial PT Vale atau yang makin dikenal dengan Program Terpadu Pemberdayaan Mahajana PTPM,” ucap Bayu. PT Vale, perusahaan sumur sentral alam nomor satu di Indonesia, yang menggunakan standar mondial privat menciptakan nilai jangka jenjang, melampaui keunggulan kinerja dan kepedulian terhadap manusia dan alam. *** * Pencatat merupakan Wakil Pemimpin Sidang pengarang Tulisan ini diikutsertakan n domestik Vale Journalist Writing & Photo Competition 2022, Tema Pertambangan Berkesinambungan

cara membuat gasrok padi dari kayu